BimTek PEKERTI Bagi UAD Gel 2 2018

.

Hari Senin-Jumat tanggal 22-26 Januari 2018, Pusat Pengembangan Kurikulum, Instruksional, dan Sumber Belajar (P2KIS), LPPMP, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali melaksanakan Pelatihan Pekerti bagi 25 orang dosen Universitas Achmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Angkatan ke-2 untuk tahun 2018 ini. Seperti biasa, Bimbingan Teknis Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (BimTek PEKERTI) dilaksanakan di Ruang Rapat-2 Gedung LPPMP UNY selama lima hari mulai jam 07.30 sampai dengan  maksimal jam 17.00 WIB.

Rangkaian kegiatan dalam BimTek PEKERTI ini diawali dengan Upacara Pembukaan dilanjutkan penyampaian materi baik teori maupun praktik, dan diakhiri dengan pemberian dan pengerjaan Tugas Akhir pelatihan. Upacara pembukaan dilaksanakan pada hari Senin, 22 Januari 2018, jam 07.30-08.15 di Ruang pelatihan. Upacara tersebut diikuti oleh seluruh peserta dan dihadiri oleh Rektor dan Wakil Rektor-1 UAD, Wakil Rektor-1 UNY, Ketua dan Sekertaris LPPMP UNY beserta Kabag dan Kasubbag, Kepala dan Sekertaris P2KIS berserta staf, serta wakil narasumber. Upacara diawali dengan doa bersama dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya disampaikan beberapa sambutan, yang diawali oleh Kepala P2KIS, bapak Dr. Sunaryo Sunarto, M.Pd. mewakili panitia penyelenggara. Dalam sambutannya, Kepala P2KIS melaporkan bahwa BimTek PEKERTI ini diikuti oleh 25 orang dosen UAD dari berbagai prodi dan akan dilaksanakan selama lima hari mulai hari ini (Senin) sampai dengan hari Jumat tangal 22-26 Januari 2018. Dilaporkan juga bahwa selain kegiatan tatap-muka yang diakhiri dengan kegiatan Simulasi Mengajar, pelatihan ini juga akan meminta tagihan berupa lima produk perangkat pembelajaran antara lain Peta ACP, RPS, dua SAP, Kisi-kisi Penilaian, dan contoh soal tes baik objektif maupun essay untuk Ujian Akhir Semester (UAS). Perangkat pembelajaran ini nantinya bukan hanya bermanfaat bagi dosen yang bersangkutan sebagai produk rancangan perkuliahan, tetapi juga bermanfaat bagi prodi ketika akan melakukan Akreditasi Prodi.

Sambutan Rektor UAD dan Wakil Rektor-1 UNY sangat menarik disimak oleh seluruh peserta. Selain menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama yang baik melalui BimTek PEKERTI dan bidang-bidang lain selama ini dengan UNY, Rektor UAD, Bapak Dr. Kasiyarno, M.Hum. juga menekankan pentingnya para dosen UAD harus terampil mengelola bidang kependidikan, terutama karena dosen UAD juga seorang guru yang harus membina, membimbing moral dan attitude mahasiswa sesuai motto UAD ”Moral and Intelectual Integrity”. Oleh karena itu pembelajaran tatap muka juga tetap penting agar melalui tatap muka itu dosen dapat mendidik moral dan kepribadian mahasiswa, karena pinter saja belum cukup sebagai hasil belajar. Selanjutnya Rektor UAD berpesan agar para dosen mengikuti kegiatan pekerti ini sepenuhnya, mengingat melalui BimTek PEKERTI ini dosen-dosen UAD akan belajar tentang bagaimana pedagogi mendidik mahasiswa sesuai dengan standar kompetensi pedagogik di mana UNY merupakan lembaga kependidikan yang tidak diragukan kualitasnya di Yogyakarta, bahkan di Asia Tenggara.

Prof. Dr. Margana, M.Hum, selaku Wakil Rektor-1 UNY dalam sambutannya menjelaskan bahwa memasuki Era Industri IV, peran pendidik bukan hanya penting lagi melainkan sangat penting. Dampak dari era tersebut, lanjut Prof. Margana, diperkirakan akan ada tujuh jutaan lapangan kerja untuk karyawan kantor dan administrasi yang hilang, walaupun akan muncul 2,1 jutaan lapangan kerja baru di bidang yang terkait dengan komputer. Mengacu pada fakta “The Global Achievement Gap”, hal ini membawa implikasi bahwa pendidik merupakan faktor penting untuk mendidik mahasiswa agar mampu menguasai tujuh (7) ketrampilan yang diperlukan agar mampu hidup di Era Industri IV tersebut di atas, terutama keterampilan dalam critical thinking and problem solving dan  keterampilan communication and collaboration. Singkat kata disimpulkan oleh Prof. Margono sebelum membuka pelatihan bahwa pendidik bukan saja merupakan faktor penting tetapi merupakan faktor terpenting. Pendidik memilki peran sentral sebagai fasilitator, motivator, dan aktivator untuk melaksanakan pembeajaran yang lebih fleksibel (flexible learning). Upacara diakhiri dengan foto bersama. (ismaniati)